Baznas Baubau, lembaga amil zakat yang berlokasi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, telah menunjukkan kisah sukses dalam menerapkan transparansi dalam penyaluran zakat. Transparansi menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa zakat yang dikelola oleh Baznas Baubau dapat tersalurkan dengan baik kepada yang berhak menerimanya.
Menurut Ketua Baznas Baubau, Ahmad Ibrahim, transparansi merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi dalam pengelolaan zakat. “Kami berkomitmen untuk menjalankan prinsip transparansi dalam setiap langkah penyaluran zakat. Hal ini penting agar masyarakat percaya dan yakin bahwa zakat yang mereka sumbangkan benar-benar tersalurkan dengan baik,” ujar Ahmad Ibrahim.
Salah satu upaya Baznas Baubau dalam menerapkan transparansi adalah dengan mempublikasikan laporan keuangan secara berkala. Dalam laporan tersebut, disajikan secara rinci jumlah zakat yang terkumpul, penggunaan dana zakat, serta manfaat yang diperoleh oleh masyarakat penerima zakat.
Menurut Direktur Eksekutif Baznas, Arifin Purwakananta, transparansi juga mencakup komunikasi yang efektif antara Baznas Baubau dengan masyarakat. “Kami selalu terbuka untuk menerima masukan dan pertanyaan dari masyarakat terkait pengelolaan zakat. Hal ini membantu kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan transparansi dalam penyaluran zakat,” ujar Arifin Purwakananta.
Kisah sukses Baznas Baubau dalam menerapkan transparansi dalam penyaluran zakat telah menjadi contoh bagi lembaga amil zakat lainnya di Indonesia. Dengan tetap menjaga prinsip transparansi, diharapkan zakat yang dikumpulkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sebagai masyarakat yang berpotensi menjadi donatur zakat, penting bagi kita untuk memastikan bahwa lembaga amil zakat yang kita percayai mampu menjalankan prinsip transparansi dengan baik. Dengan demikian, kita dapat yakin bahwa zakat yang kita sumbangkan benar-benar dapat memberikan manfaat yang besar bagi yang membutuhkan.